Senin, 28 Maret 2016

Development of Ethnomathematics

Etnomatematika berkembang dengan pesatnya di sunia pendidikan tak terkecualu dalam dunia pendidikan matematika. Matematika sudah mulai dikembangkan dengan berbagai macam stategi pembelajaran matematika melalui etnomatematika. Terdapat dua cara untuk dapat meningkatakan etnomatematika, yaitu
a.       secara intensif dan
b.      secara ekstensif

Budaya, cara berpakaian merupakan budaya. Budaya merupakan tatacara atau lebih dikenal dengan beradab. Orang yang berbudaya adalag orang beradab. Kekuasaan merupakan salah satu contoh perkembangan peradaban. Etnomatematika itu sendiri mencari sisa-sisa pusat peradaban (sisa-sisa budaya), contohnya candi Dieng dan lain-lain.

Sifat manusia yang paling berbahaya adalah sifat eksploitatif. Manusia di sekitar candi mempunyai sifat eksploitatif yaitu mengeksploitasi atau menguras daerah sekitar candi. Misalnya Ambarwati yang mengeksploitasi hutan sehingga hutan menjadi gundul, tidak adanya air, dan akhirnya tidak ada daya dukung untuk daerah sekitar.

Kita juga harus berhati-hati karena dalam etnomatematika sifat eksploitasi sangat kental. Manusia modern juga merupakan manusia yang eksploitatif. Meskipun daya dukung kurang memenuhi, tetapi teknologi terus berkembang maka manusia modern dapat terus hidup. Alternatif teknologi sangat membantu manusia pada zaman modern ini.

Etnomatematika adalah dunia inovasi pendidikan, selanjutnya dikembangkan oleh posisi guru. Terdapat tiga posisi guru yaitu sebagai pelaksanaan, partisipasi dan pengembang. Bila guru hanya merupakan pelaksana guru tidak inovatif seperti saat membuat RPP hanya copy paste yang tidak bermanfaat. Saat menjadikan ujian nasional sebagai prioritas utama maka semua pelajaran hanya dilaksanakan agar siswanya lulus Ujian Nasional.

Agar etnomatematika mendapat kedudukan seorang guru harus menjadi pengembang. Guru pengembang merupakan guru peneliti atau researcher yang cocok dengan etnomatematika. Seorang mahasiswa menjadi seorang peneliti yaitu dengan memposisikan diri menjadi researcher dengan mengembangkan basis kata dengan hard file. Ada dua tahap menjadi researcher yaitu dengan pengalaman dan bacaan seperti dengan membaca web blog Pak Marsigit untuk mencerdaskan. Sedangkan posisi etnomatematika sebagai inovasi pembelajaran syaratnya guru harus inovatif dan guru menjadi researcher dengan pengalaman dan membaca yang berdasarkan pengembangan basis nyata. Diharapkan juga guru membuat karya ilmiah bagaikan air yang meleber dari gelas yang berisi ilmu. Agar dapat membuat karya ilmiah bagus harus memposisiskan diri sebagai researcher. Jadi etnomaematika merupakan jendela atau lahannya untuk menjadi researcher dengan menggunakan metode kualitatif.

Melalui etnomatematika dapat membuka cakrawala pemikiran yang terkait dengan banyak hal seperti realistik matematika yang dapat menjadi kan motivasi sebagai researcher. Sehingga bila setiap guru di Indonesia ingin mengembangkan diri, siswa, bangsa dan negara harus memiliki niat dan menjalankan niat tersebut untuk menjadi researcher.

Sumber:

Ratnasari, Gamarina. 2013. Guru Sebagai Researcher untuk Pendidikan Indonesia Kini dan Nanti. online. 1 Maret 2015.

Objek Kajian Etnomatematika di Yogyakarta

Etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu (Yusuf dkk, 2010). Budaya yang dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umum yang berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok masyarakat yang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama (Hammond, 2000).Istilah etnomatematika berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari kata ethno, mathema, dan tics (Yusuf dkk, 2010)

Awalan ethno mengacu pada kelompok kebudayaan yang dapat dikenali, seperti perkumpulan suku di suatu negara dan kelas-kelas profesi di masyarakat, termasuk pula bahasa dan kebiasaan mereka sehari-hari. Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan, mengerti, dan mengelola hal-hal nyata secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan memodelkan suatu pola yang muncul pada suatu lingkungan. Akhiran tics mengandung arti seni dalam teknik. Oleh karena tumbuh dan berkembang dari budaya, keberadaan etnomatematika seringkali tidak disadari oleh masyarakat penggunanya. Hal ini disebabkan, etnomatematika seringkali terlihat lebih “sederhana” dari bentuk forma matematika yang dijumpai di sekolah. Masyarakat daerah yang biasa menggunakan etnomatematika mungkin merasa tidak percaya diri dengan warisan nenek moyangnya, karena matematika dalam budaya ini, tidak dilengkapi definisi, teorema, dan rumus-rumus seperti yang biasa ditemui di matematika akademik.

Objek yang bisa dijadikan kajian etnomatematika di Yogyakarta adalah Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan keraton Yogyakarta. Ketiga tempat tersebut dipenuhi dengan budaya dan peninggalan-peninggalan pada zaman dulu. Budaya tersebut dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk matematika dengan ide kreatif mengaitkan antara budaya tersebut dengan matematika. Contohnya dalam materi bangun ruang sisi datar. Bangun ruang sisi datar dapat dipelajari dari bangun-bangun yang terdapat pada objek kajian budaya. Balok, kubus, prisma, limas yang dipelajari di sekolah menengah pertama, akan lebih mudah dipelajari jika kita mengenalkan bangun-bangun tersebut dengan konteks aslinya seperti objek wisata budaya yang nantinya erat kaitannya dengan matematika itu sendiri.

Permainan tradisional pun dapat dijadikan sebagai bahan ajar matematika. Misalnya klekmat (engklek matematika), yang telah dikembangkan oleh Septi Puji Rahayu dan Siti Mufidah yang merupakan mahasiswa jurusan pendidikan matematika UNY.

Selain itu, alat musik juga dapat dijadikan bahan ajar matematika, misalnya gamelan, yang telah dikembangkan juga oleh mahasiswa jurdikmat UNY. Gamelan ini dijadikan sebagai bahan ajar untuk mengenalkan tentang masalah perbandingan.

Banyak objek budaya di sekitar kita yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar matematika yang kreatif dan inovatif. Yang kita butuhkan adalah mau mengenal budaya tersebut dan intuisi untuk mengembangkan budaya tersebut menjadi bahan ajar matematika yang menyenangkan


Daftar Pustaka
Putri, Areani Eka. Ethnomatematika dan budaya ku. 16 Juni 2015. online. diakses pada 23 Februari 2016.

Universitas Negeri Yogyakarta. website (uny.ac.id). diakses pada 23 Februari 2016


Septi Puji dan Siti Mufidah. "Klekmat (Engklek Matematika)" Inovasi Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Matematika Bangun Datar bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas V Sebagai Upaya mewujudkan rasa Cinta Budaya Indonesia. 2016. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.

Pengantar Ethnomathematics

Di sini, saya akan merefleksikan kuliah pertama ethnomathematics pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016. Kelas kami terdiri dari 11 orang mahasiswa dan 1 dosen yang unik dan menyenangkan bernama Bapak Marsigit. Namun, 1 mahasiswa tidar hadir karena sakit. Ethnomathematics atau dalam bahasa indonesia etnomatematika merupakan mata kuliah pilihan yang baru beberapa tahun belakangan ini muncul.

Etnomatematika termasuk ranah dunia inovatif. Etnomatematika mempunyai objek dan metode berbeda. Sebenarnya, etnomatematika merupakan pola pikir yang dimiliki oleh seseorang. Domain etnomatematika adalah research, colaborative, global perspektif, dan lain-lain. Budaya merupakan bahan etnomatematika dan bacaan yang inovatif merupakan referensi etnomatematika. Ladang untuk etnomatematika di Indonesia belum begitu subur. Etnomatematika di Indonesia hanya menjadi hiasan dinding saja.

Pengembangan etnomatematika berorientasi pada siswa yang artinya sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika hanya mengajar secara tradisional (metode ceramah) tidak memerlukan etnomatematika. Semua orang dapat melakukan proses pembelajaran dengan cara tradisonal tanpa etnomatetika.

Etnomatematika juga merupakan pengembangan media melalui budaya. Budaya yang ada di sekitar kita dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.

Theresia Noon merupakan pelopor etnomatematika dunia yang berasal dari Brazil. Theresia Noon mengembangkan suatu riset yang bernama "Street Mathematics". Dia menemukan bahwa di Brazil, pedangan asongan lebih cepat menghitung daripada orang yang berilmu tinggi. Dia membuat buku yang mengungkap mengapa pedangan asongan lebih cepat menghitung.

Referensi etnomatematika dapat ditemukan pada laman uny.academia.edu/MarsigitHrd


Demikian refleksi kuliah etnomatematika yang pertama. Suasana yang menyenangkan dan menarik untuk menggali pengetahuan dan menjadikan hari ini sebagai pengantar etnomatematika. Sekian dan terimakasih ^^   

Kamis, 13 Februari 2014

INTRODUCTION

Life is always give you a choice. And a decision that you have taken is always be THE BEST for your life. Because LIFE IS BEAUTIFUL...

Halo, guys...My name is Kumala Kusuma Putri. My friend called me, Mala, but my parent and my family called me, Putri :) I am from Indonesia and I am a muslim. I have a little sister. Her name is Nafa.

Always positive thinking with your problem is THE BEST DECISION because Life will be bored if there is no one problem around you ^^

FIGHTING